Pentingnya Pencatatan Keuangan bagi Petani: Studi Kasus Penggunaan SAK EMKM oleh Petani Semi-Organik
Pencatatan keuangan adalah salah satu aspek penting dalam menjalankan bisnis, termasuk di sektor pertanian. Namun, banyak petani di Indonesia masih menganggap pencatatan keuangan sebagai hal yang rumit dan tidak perlu. Artikel ini membahas pentingnya pencatatan keuangan bagi petani semi-organik dan bagaimana penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM) dapat membantu mereka.
Dengan latar belakang pentingnya sektor pertanian bagi perekonomian Indonesia, penelitian ini menggali praktek pencatatan keuangan di kalangan petani semi-organik. Menggunakan pendekatan hermeneutika intensionalisme, penelitian ini bertujuan untuk memahami perilaku keuangan pribadi petani dan bagaimana pelatihan manajemen keuangan mempengaruhi praktik mereka.
Isi Artikel
Penelitian ini melibatkan dua petani yang juga berprofesi sebagai pedagang pupuk semi-organik. Kedua petani tersebut telah mengikuti pelatihan manajemen dan keuangan oleh tim Program Kemitraan Masyarakat dari salah satu universitas di Indonesia. Meskipun telah diberikan pelatihan, hasil penelitian menunjukkan perbedaan dalam penerapan pencatatan keuangan di antara kedua petani tersebut.
Petani pertama, Pak Anshori, merasa bahwa pelaporan keuangan sangat sulit dan hanya untuk entitas makro, sehingga ia hanya mencatat keuangan secara insidental. Di sisi lain, Pak Nur Kholis, yang memiliki pemahaman lebih baik tentang pentingnya pencatatan keuangan, mulai menerapkan pencatatan keuangan setelah mengikuti pelatihan, meskipun masih menghadapi beberapa kendala.
Pentingnya pencatatan keuangan menjadi semakin jelas ketika petani perlu mendapatkan modal dari pihak kedua. Laporan keuangan yang baik dapat menjadi dasar bagi petani untuk mengajukan pinjaman atau investasi, yang pada gilirannya dapat membantu mereka mengembangkan usaha.
Penutup Artikel
Hasil penelitian ini menekankan pentingnya pencatatan keuangan bagi petani, tidak hanya untuk memenuhi persyaratan administratif tetapi juga untuk membantu mereka mengelola usaha dengan lebih baik. Pelatihan manajemen keuangan yang diberikan oleh universitas telah menunjukkan dampak positif, meskipun masih perlu ditingkatkan untuk mencapai penerapan yang lebih luas dan efektif. Dengan demikian, adopsi SAK EMKM oleh petani semi-organik dapat menjadi langkah penting menuju keberlanjutan dan kesuksesan usaha mereka.
Sumber Informasi
Rohmatunnisa, L. D. (2022). Laporan Keuangan “Personal” Berdasarkan SAK EMKM dalam Kacamata Petani. Behavioral Accounting Journal, 5(2), 133-143. https://doi.org/10.33005/baj.v5i2.138
Baca Selengkapnya
https://baj.upnjatim.ac.id/index.php/baj/article/view/218/10